Kamis, 11 Oktober 2012

INTIP CLODI KAMI DI FACEBOOK JUGA YAHHH :))


https://www.facebook.com/dilanyoarif?ref=tn_tnmn

DETERJEN YANG AMAN UNTUK CLOTH DIAPER

Berikut ini adalah laporan hasil survey deterjen di-pasar yang tidak aman dan yang ‘sementara’ aman untuk popok kain modern.

Pedoman:
Mencari deterjen biodegradable ramah lingkungan yang biasa-biasa saja


Tidak mengandung: bleach, enzym, softener, pencerah optik sinar matahari, pencerah warna pakaian

Hasilnya…


Deterjen yang tidak aman:

Rinso Matic 1kg 23450 (mengandung enzym) tidak aman

So Klin Bio matic 1kg Rp 19970 (mengandung enzym) tidak aman

So Klin softener 10970 (mengandung Softener) tidak aman

Deterjen Carefour enzym 1kg Rp 13200 (mengandung enzym) tidak aman

Surf Lime (mengandung Optical Brightener/Oxigen) tidak aman

Surf Putih (mengandung Optical Brightener/Oxigen) tidak aman

Rinso Colour and Care 800gr Rp 11290 (mengandung Optical Brightener) tidak aman

Rinso Molto Ultra Rp 12360 (mengandung Softener dan Enzym) tidak aman

Rinso anti noda(mengandung Enzym) tidak aman

Total Pelangi 900gr Rp 11700 (mengandung Optical Brightener) tidak aman

Total Putih 900gr Rp 9500 (mengandung Optical Brightener dan Softener) tidak aman

B29 Pink powder + softener 800gr RP 11740 (mengandung Softener) tidak aman

Bu Krim 5000 lemon 550gr Rp 4590, (mengandung Optical Brightener) tidak aman


Deterjen yang sementara aman*:

Daia Bunga 900gr Rp 9000 (berhadiah mangkok), sementara aman

Daia Lemon 900gr Rp 9000 (berhadiah mangkok) , sementara aman

Attack Clean Maximiser 450gr Rp 8200, sementara aman

Attack Easy 700gr Rp 10890, sementara aman

Rinso Excel 1kg Rp 19900, sementara aman

B29 Water guard 1800gr Rp 18690, sementara aman

B29 Rose Rp 10690, sementara aman

Deterjen bubuk carefour 500gr Rp 3450, sementara aman

Viso 900gr Rp 9450, sementara aman

Deterjen BOOM putih 550gr Rp 4790, sementara aman

* Perhatian bahwa pabrik deterjen tidak memberikan info detail kandungan aktif dalam produk mereka dan seringkali merubah komposisi bahan aktif dalam produk mereka setiap saat, sehingga Bunda/Ayah perlu mengecek ulang kandungan aktif pada kemasan deterjen saat membeli.


Sumber : http://www.greennappy.org/

Mengganti Elastik Clodi dengan Tangan Kita Sendiri

Judulnya lebay ya? hihihi..

Buat kita yang gak bisa pake mesin jahit atau gak punya mesin jahit juga gak ada yang mau minjemin mesin, atau buat kita yang emang sukanya bersusah-susah.. (hah?).. kita bisa loh ganti elastis clodi yang udah melar, dengan tangan kita sendiri :pceritanya pempem 15 bulan Zee elastisnya udah melar, jadinya bocor samping deh..

aku gak bisa jahit pake mesin, tapi pake tangan, lumayan lah..

ini ceritaku.. (apa ceritamu, nah loh.. *getok*)

Alat yang diperlukan:

1. karet elastis

2. pendedel

3. jarum (ukuran paling kecil)

4. benang (aku pake warna putih, sesuai inner)

5. gunting

6. peniti kecil

7. kacamata (buat yang bermata empat)

8. lampu/penerangan yang cukup

9. kaca pembesar (oke, yang ini lebay :p)



cara:

1. Bentangkan clodi, perhatikan jahitan elastis samping, Anda akan menemukan pola |_|_____|_| pada elastis tersebut. jahitan (|) yang sebelah dalam adalah jahitan yang mengikat elastis pada inner clodi.. (semoga sampe di sini, pada paham)..



2. dengan menggunakan pendedel, buka perlahan jahitan (|) sebelah luar, dan SEDIKIT jahitan (__) yang terdekat dengan jahitan (|) - ingat, jangan terlalu banyak membuka jahitan (___) atau Anda akan menyesal! (pengalaman pribadi T_T)3. buka clodi dari sebelah dalam, perhatikan, Anda akan melihat elastis yang nempel pada inner, jika Anda belum bisa melihat elatisnya, berarti Anda kurang besar membuka jahitan (___)-nya.(Tuhan, semoga sampai di sini pada masih belum bingung)4. buka jahitan yang nempelin elastis ke inner, pelan-pelan ya.. buka sampai elastisnya lepas.



5. lakukan hal yang sama di ujung satunya. lepaskan elastis dan buang!!!



6. dengan bantuan peniti, masukkan elastis dari ujung yang terdekat dengan bukaan poket. Jangan lakukan sebaliknya.. nanti Anda akan repot, dan trust me, it looks fool!!! T_T



7. di ujung yang lebih jauh dari bukaan poket, jahit elastis pada inner, jahitnya pake metode tikam jejak (kali ya..) itu lo.. jahit yang terus balik lagi ke belakang.. ya gitu lah.. pokoknya jahit yang mantep lah! :p



8. setelah elastis nempel ke inner, jahit kembali jahitan (|) sebelah luar dan jahitan (_) yang terdekat dengan dia. INGAT!!! gunakan lubang yang sudah tersedia di outer untuk mengurangi risiko rembes!!(ini yang susah, karena itu dibutuhkan penerangan yang cukup!)



9. setelah ujung terjauh dari bukaan poket terjahit rapi, sekarang giliran ujung terdekat dengan bukaan poket. Gunakan coli baru untuk mengukur panjang-pendeknya elastis yang akan digunakan. Jahit elastis ke inner clodi, gunting sisanya.



10. jahit kembali jahitan (|) sebelah luar dan jahitan (_) yang berdekatan dengannya..



11. satu elastis sudah diganti dengan rapi! sekarang giliran elastis sebelahnya.. PERHATIKAN!!! jangan sampai elastisnya panjang sebelah, ya!!! :p



selamat bekerja!!! ^_^

*semoga jelas...semoga jelas...semoga jelas...

Oleh Yeptirani Syari dan Nurul Halida di Komunitas Popok Kain
sumber : https://www.facebook.com/groups/166676086716407/doc/325313247519356/

POPOK KAIN DAN KAKI NGANGKANG



Dari waktu ke waktu, selalu muncul pertanyaan apakah popok kain modern bisa menyebabkan pertumbuhan tulang bayi menjadi terganggu, menjadi ngangkang, atau berbentuk O. Kekhawatiran biasanya muncul dari generasi yang lebih tua, seperti nenek si bayi. Tidak jarang ibu jaman sekarang menjadi ragu untuk mengenakan popok kain.





Dari sekian banyak literatur yang membahas mengenai kaki ngangkang (banyak sekali lho), kami hanya menemukan 2 yang menyebutkan tentang popok dalam hubungannya dengan kaki ngangkang.

Healthlessononline.com menyebut bahwa anak yang sudah memiliki indikasi medis kaki ngangkang (yang bukan merupakan kategori normal– dengan parameter dijelaskan setelah ini-), disarankan menghindari popok tebal terutama apabila sudah bisa berdiri atau berjalan. Ada pula referensi lokal yang menyebut popok dapat menyebabkan ngangkang, begitu pula gendong samping, dan tidur tengkurap dalam posisi kaki terbuka. Namun sayangnya, tidak ada bahasan yang lebih mendalam tentang hal ini.



Ibu ibu yang sudah cukup loyal menggunakan popok kain biasanya akan menolak keras pendapat ini, didukung oleh data yaitu kondisi anak anak mereka yang baik baik saja. Memang benar, ketika kami coba mencari literatur mengenai ini, rata rata yang ‘menjawab’ adalah forum, di mana thread diskusi yang menentang pendapat bahwa popok kain membuat ngangkang begituuu panjang. FYI, saya sendiri ,dulu, adalah tipe ibu malas ganti popok. Modern cloth diaper pertama anak saya, Wonderoos, saya pakaikan dengan 2 insert microfiber gramasi besar, di mana 1 insert ada 3 ply. Kebayang ngga gimana risihnya mama saya melihat cucunya menggunakan popok semacam itu. Tapi saya keukeuh, yang penting tahan lama! Hehehe. Mohon jangan ditiru, karena seiring saya berkenalan dengan popok kain, saya semakin sadar bahwa ganti popok sesering mungkin adalah hal yang krusial, dari sisi kesehatan. Kalo urusan ngangkang? Sekian lama anak saya dipakaikan popok kain yang ngga kira kira tebalnya (karena selalu pakai 2 insert), anak saya kini (hampir 3 tahun usianya), berdiri dan berlari dengan tegap.



Tapi barangkali ada beberapa kalangan yang butuh penjelasan yang lebih ilmiah? Ok kalau begitu yuk kita kenalan dengan ‘kaki ngangkang’ secara medis.



Kaki ngangkang bahasa medisnya adalah Genu Varum, atau kaki ‘O’. Seluruh bayi mengalami Genu Varum karena tulang yang masih ‘lembut’ dan bayi ‘dipaksa’ untuk melipat kakinya di dalam rahim. Hehe… sebenarnya ya tidak dipaksa, itu hal yang sangat natural sekali, mekanisme buatan Tuhan. Jadi, tidak ada yang salah dengan kaki ngangkang, itu natural. Rata rata referensi menyebut bahwa Genu Varum akan hilang dengan sendirinya pada usia 18 bulan (http://www.healthlessonsonline.com/bowlegs/), bisa juga lebih lama, dan dianggap perlu penanganan apabila tidak hilang pada usia 4 tahun.

Pada usia tertentu (sekitar 2 tahun), akan terjadi perubahan pada tungkai bayi (remodeling) sehingga menjadi lurus. Bahkan ada yang menyatakan bahwa baru pada usia sekitar 9 tahun, tungkai menjadi lurus sempurna. (http://www.childrensmemorial.org/depts/orthopaedic/genu-varum.aspx ).



Di luar dari kasus Genu Varum yang alami, ada pula yang memang merupakan permasalahan tulang yang harus diatasi. Tentu dalam hal ini, dokter memiliki parameter parameter yang harus dipenuhi, misalnya, ngangkangnya lebih dari 20 derajat, dll. Dokter juga perlu menanyakan histori media, nutrisi, injury saat kelahiran, kekurangan vitamin D, dan faktor genetik. Selain itu, ada juga lho kelainan karena lempeng tulang di kaki tidak tumbuh dengan semestinya, dan ini faktornya justru biasanya terjadi pada anak yang berdiri terlalu dini (nah lho, jadi jangan suka maksain anak berdiri/bertumpu di kaki di saat kaki belum kuat ya – itu analisis kami saja sih, hehe).



Nah, sekarang sudah jelas deh penyebab penyebab kaki ngangkang. Sekarang, apakah benar popok tidak menyebabkan kaki ngangkang? Kalau sekedar ingin menjawab berdasarkan kesaksian buanyakkk orang sih…. Tidak. Popok kain tidak membuat ngangkang. Silahkan cari forum ibu ibu yang begitu banyakk memberikan kesaksian (kata orang orang lho ya, saya sih manggut manggut aja). Survei kecil kecilan yang kami lakukan pun mayoritas menyatakan dengan positif, bahwa popok tidak menyebabkan kaki anak mereka ngangkang. Memang kami tidak menemukan referensi ‘ilmiah’ yang benar benar secara mendalam membahas secara khusus mengenai popok dan dampaknya terhadap tulang. Namun, berpegang kepada pengetahuan mengenai Genu Varum, penyebabnya, dan fakta bahwa ini adalah hal yang normal terjadi pada bayi, tentu ini bisa jadi dasar yang kuat untuk menghilangkan kekhawatiran itu.

Wallahu a’lam.



Happy cloth diapering!



Rika Winurdiastri



Ibu dari Radhika Naufal Auliya, 34 bulan, berpopok kain dari 0 bulan hingga sekarang untuk

mencegah ‘insiden’

Founder of Enphilia cloth diaper, http://www.rumahpopok.com



REFERENSI



http://www.mother-ease.com/wwwboard/messages/Default.asp/sub/show/action/posts/fid/1/tid/24701

http://www.circleofmoms.com/cloth-diapered-munchkins/bow-legged-160464#_

http://www.wrongdiagnosis.com/g/genu_varum/causes.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Genu_varum

http://www.medicineonline.com/articles/g/2/genu-varum/bowleg.html

http://www.childrensmemorial.org/depts/orthopaedic/genu-varum.aspx

Cara Stripping CLODI



Cara 1 : Simpel


Rendam insert yang sudah dicuci bersih dengan air hangat 40°C. Bilas dengan air hingga air buangan tidak berbusa lagi.




Cara 2 : RLR Treatment


RLR adalah sabun khusus yang dipakai untuk menghilangkan residu. Rendam outer clodi dan insert yang telah dicuci dengan 1 bungkus RLR selama 30 menit sambil sesekali dikucek. Bilas dengan air hingga air sisa buangan tidak berbusa lagi. Agar hasil maksimal untuk pembilasan insert bisa juga menggunakan mesin cuci dan langsung ke bagian rinse/pembilasan. Satu bungkus RLR dapat digunakan untuk 15-18 set clodi beserta insertnya.




Cara 3 : Magic Clean Treatment


Cuci pakaian dengan sabun khusus clodi. Lalu bilas dengan 'Magic Clean' dengan takaran 1-2 sdm. Rendam 10 menit, lalu bilas hingga cucian tidak berbusa lagi. "Magic Clean membuat pakaian harum dan bersih serta menghilangkan residu pada pakaian.